POPULAR CULTURE IN CROSS-CULTURAL COMMUNICATION
Abstract
At present, digital media plays an important role as one of the main sources of information and can also introduce new things to the surrounding environment. In this context, digital media acts as the main tool for disseminating popular culture and also functions as a medium for introducing popular culture to the wider community. communication involving both verbal and non-verbal expressions that include intercultural or cross-cultural aspects. The rapid progress of the era, coupled with the wave of modernization that is difficult to stop, and the shift in lifestyle from traditional to urban lifestyle, have affected all aspects of life by this modernization process. This factor is one of the causes of the emergence of popular culture. From one of these phenomena, the author wants to know how popular culture is viewed from the perspective of cross-cultural communication. The results of this study indicate that popular culture can influence cross-cultural communication at this time, and the media has an important role in the development of popular culture. So with this it is certainly important to understand how messages and information conveyed and received can be sorted by each individual with a background of different cultures in order to minimize conflict in cross-cultural communication.
Keywords: Popular Culture, Cross-Cultural Communication, Media.
Downloads
References
Cahyono, A. S. (2017). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia. Publiciana, 144.
Dewi. (2018). Fenomena Culture Shock dan Stereotype dalam Komunikasi Antarbudaya. Ultimacom, 96.
Didik Hariyanto, F. A. (2020). Buku Ajar Komunikasi Lintas Budaya. Sidoarjo: Umsida Press.
Hanif, M. (2011). Studi Media dan Budaya Populer dalam Perspektif Modern. KOMUNIKA, 8.
Ibrahim, I. S. (2007). Budaya Populer Sebagai Komunikasi: Dinamika dan Mediascape di Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: Jalasutra.
Indah Yani, I. Y. (2022). Konflik Kepentingan dan Budaya Populer di Masyarakat. JIKEM, 1482.
Istiqomah, A. (2020). Ancaman Budaya Pop (Pop Culture) Terhadap Penguatan Identitas Nasional Masyarakat Urban. Jurnal Politik Walisongo, 48.
Made Arya Astina, K. M. (2017). Komunikasi Lintas Budaya Antara Pedagang Lokal dengan Wisatawan Asing di Pantai Sanur. Journal Communication Spectrum : Capturing New Perspectives in Communication, 7.
Mulyana, D. (2015). Komunikasi Lintas Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Normadaniyah, S. S. (2020). Peran Komunikasi Lintas Budaya dalam Fungsi Sosial (Studi Kasus Alumni Mahasiswa Pertukaran Pelajar UNISKA Banjarmasin Tahun 2019). Jurnal Uniska, 2.
Nuraeni. (2023). Komunikasi dalam Organisasi dan Komunikasi Bisnis Lintas Budaya. Komunikasi Bisnis, 24.
Nurul Fadhila, T. H. (2021). Ekspresi Keberagaman Komunitas Terang Jakarta dalam Perspektif Popular Culture. Interaksi Peradaban, 42.
Rudianto Nurdin, T. S. (2015). Komunikasi LIntas Budaya Wisata Asing dan Penduduk Lokal di Bukit Lawang. Simbolika, 12.
Setiawan, R. (2013). Kekuatan Media dalam Membentuk Budaya Populer di Indonesia. Ilmu Komunikasi Mulawarman, 36.
Striani, D. A. (2007). Popular Culture: Pengantar Menuju Teori Budaya Populer. Yogyakarta: Bentang.
Sukma, R. (2018). Realitas Komunikasi Lintas Budaya di Indonesia: Studi Kasus Pemilihan Bahasa Remaja Era Kekinian Di Jakarta. Unika Atma Jaya, 419.
Zahra, F. (2020). Kekuatan Media Digital pada Pembentukan Budaya Populer: Studi pada Komunitas Moarmy Pekanbaru. Komunikasiana, 112.
Copyright (c) 2024 Durrotun Nafisah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memiliki hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
.png){kind=small}
2.png)
