Instagram Sebagai Media Alternatif Merawat Gerakan Kolektif (Studi Kasus: Akun Instagram @ruanggulma)
Abstract
This research is motivated by how Ruang Gulma makes Instagram as an alternative social media in conveying information and providing an autonomous alternative space that is easily accessible to the public. This is reinforced by the data of Instagram users in Indonesia which is increasing every year, as well as the features presented in Instagram in the form of photos and videos that are more dominant and more effective in their use in producing or consuming information. The author describes how Ruang Gulma then organizes its collective movement independently and maintains it to continue to exist by answering the problem of the crisis of alternative space in society, one of which is by using Instagram as a channel for organizing activities.
Downloads
Copyright (c) 2024 Widad Hafiyan Ustman

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memiliki hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.